Jadi Gila Akibat Pelajari Ilmu Hitam

on Senin, 07 April 2014
Dulu ada pemuda yang baik-baik saja berada di tengah keluarganya.
Dia bukanlah pria muda pembangkang.
Tetapi keadaan berubah, ia menjadi liar dan pembangkang.
Bahkan sampai-sampai ia pernah menghajar ibunya sendiri.
Sikapnya yang aneh membuat keluarganya tidak tahu harus berbuat apa.
Itu semua berawal karena rasa sakit hatinya terhadap keluarganya. 

Sewaktu masa bersekolah dahulu, ia bersama dengan ibunya datang berkunjung ke kampung keluarga di Berastagi.
Mereka datang ke rumah bibi. Bercerita-cerita antar keluarga, bibinya menjanjikan kepadanya dan ibunya bahwa ia akan membantu untuk masuk ke sekolah SMIP setelah dia selesai dari pendidikannya di saat itu.

Janji tinggal janji. Setamat sekolah dan hendak melanjutkan pendidikannya ke SMIP, ia harus menerima kekecewaan dan sakit hati lantaran sang bibi tidak menepati janjinya. Rasa kecewa dan sakit hati yang mendalam membawanya kepada dendam yang membara.
Sampai suatu ketika ia bertemu dengan seseorang yang mengajarkan nilai-nilai kepercayaan lain yang bisa meluluskan dendam kepada keluarga bibinya. Dia pun mengikuti orang tersebut dan mulai belajar tentang ajaran tersebut.

Sampai pada suatu titik, ilmu yang ia pelajari justru berbalik menghancurkan diirnya. Dia mulai kehilangan akal sehat.
Tingkah laku sudah seperti orang gila, bahkan di saat sang kakak berusaha menolongnya, ia pun hampir mencelakainya.
Perilakunya yang semakin aneh, membuat sang kakak hanya bisa berharap untuk kesembuhan adiknya kepada Tuhan.
"Sebagai kakak saya merindukan adik saya cepat sembuh. Saya berdoa pada Tuhan, "Tuhan, aku percaya Engkau pasti sembuhkan adik saya ini.
Kuasa dan mukjizat-Mu akan terjadi dalam kehidupan adik saya. Lewat iman saya, saya percaya dia pasti sembuh'," kisah kakak.
Berharap mendapatkan kesembuhan, akhirnya dibawa ke panti rehabilitasi. Namun hal itu malah membuatnya semakin terpuruk ke dalam kekecewaan.
Dirinya merasa dipenjara bak burung dalam sangkar, hari demi hari di lewati dengan keputusasaan.
Sampai suatu ketika ia mendengar suatu lagu yang sangat menyentuh hatinya.
Di sebelahnya ada panti rehabilitasi perempuan yang sedang mensenandungkan suatu lagu.
"Saya mendengar nyanyian yang berkata, "Tak terbatas kuasa-Mu Tuhan' Saya menangis, itu membawa pertobatan saya kepada Tuhan. Saya merasa Tuhan itu hadir dalam hati saya, ada kesenangan, ada sukacita dalam hati saya," Dia bercerita bagaimana sebuah nyanyian membuatnya mencari hadirat Tuhan.

Melalui suatu pribadi, dia pun menemukan kedamaian. Hidupnya pun mulai berubah. "Setelah saya dipulihkan oleh Tuhan Yesus, saya pun bisa mengampuni orang yang menyakiti hati saya. Seperti Yesus sudah mengampuni saya," ungkapnya. "Saya percaya kuasa Tuhan itu lebih luar biasa daripada kegelapan yang ada di dunia ini. Sehingga saya melihat bagaimana keadaan adik saya yang sudah dikuasai oleh kuasa kegelapan dan saat ini ia sudah menjadi sembuh dan sehat seperti saat sekarang ini," kakaknya mengucap syukur bagaimana Tuhan begitu luar biasa mengubah adiknya.
Bukan hanya kesembuhan, berkat usaha dan kerja keras sang mama,dia pun akhirnya bisa melanjutkan pendidikannya. "Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus, bahwa anak saya sudah sembuh!" ujar ibu dari bagaimana ia begitu senang melihat perubahan anaknya. 

UU Tenaga Kerja untuk Perlindungan Anak di bawah umur

on Minggu, 06 April 2014
UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN
Pasal 68
Pengusaha dilarang mempekerjakan anak.
Pasal 69
(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 dapat dikecualikan bagi anak yang berumur antara 13 (tiga belas) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun untuk melakukan pekerjaan ringan sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental, dan sosial.
(2) Pengusaha yang mempekerjakan anak pada pekerjaan ringan sebagai-mana dimaksud dalam ayat (1) ha-rus memenuhi persyaratan :
a. izin tertulis dari orang tua atau wali;
b. perjanjian kerja antara pengusaha dengan orang tua atau wali;
c. waktu kerja maksimum 3 (tiga) jam;
d. dilakukan pada siang hari dan tidak mengganggu waktu sekolah;
e. keselamatan dan kesehatan kerja;
f. adanya hubungan kerja yang jelas; dan
g. menerima upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf a, b, f, dan g dikecualikan bagi anak yang bekerja pada usaha keluarganya.
Pasal 70
(1) Anak dapat melakukan pekerjaan di tempat kerja yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan atau pelatihan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.
(2) Anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) paling sedikit berumur 14 (empat belas) tahun.
(3) Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan dengan syarat :
a. diberi petunjuk yang jelas tentang cara pelaksanaan pekerjaan serta bimbingan dan pengawasan dalam melaksanakan pekerjaan; dan
b. diberi perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.
Pasal 71
(1) Anak dapat melakukan pekerjaan untuk mengembangkan bakat dan minatnya.
(2) Pengusaha yang mempekerjakan anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memenuhi syarat :
a. di bawah pengawasan langsung dari orang tua atau wali;
b. waktu kerja paling lama 3 (tiga) jam sehari; dan
c. kondisi dan lingkungan kerja tidak mengganggu perkembangan fisik, mental, sosial, dan waktu sekolah.
(3) Ketentuan mengenai anak yang bekerja untuk mengembangkan bakat dan minat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Keputusan Menteri.
Pasal 72
Dalam hal anak dipekerjakan bersama-sama dengan pekerja/buruh dewasa, maka tempat kerja anak harus dipisahkan dari tempat kerja pekerja/buruh dewasa.
Pasal 73
Anak dianggap bekerja bilamana berada di tempat kerja, kecuali dapat dibuktikan sebaliknya.
Pasal 74
(1) Siapapun dilarang mempekerjakan dan melibatkan anak pada pekerjaan-pekerjaan yang terburuk.
(2) Pekerjaan-pekerjaan yang terburuk yang dimaksud dalam ayat (1) meliputi :
a. segala pekerjaan dalam bentuk perbudakan atau sejenisnya;
b. segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan, atau menawarkan anak untuk pelacuran, produksi pornografi, pertunjukan porno, atau perjudian;
c. segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan, atau melibatkan anak untuk produksi dan perdagangan minuman keras, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya; dan/atau
d. semua pekerjaan yang membahayakan kesehatan, keselamatan, atau moral anak.
(3) Jenis-jenis pekerjaaan yang membahayakan kesehatan, keselamatan, atau moral anak sebagaimana di-maksud dalam ayat (2) huruf d ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
Pasal 75
(1) Pemerintah berkewajiban melakukan upaya penanggulangan anak yang bekerja di luar hubungan kerja.
(2) Upaya penanggulangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

PROPOSAL PENDIRIAN USAHA (RT/RW NET)

on Kamis, 11 Juli 2013
PROPOSAL
PENDIRIAN
USAHA



RT/RW NET
(Dan beberapa usaha di bidang Teknologi Informasi)


A.     NAMA USAHA
Dengan niat membangun usaha  yang bergerak di bidang pelayanan jasa koneksi internet, saya ingin mendirikan sebuah perusahaan kecil yang saya beri nama “AUDREY NET”.

B.      RENCANA LOKASI USAHA
Rencana operasional usaha, saya akan tempatkan pada sebuah bidang tanah seluas 1000m2 tidak jauh dari perempatan jalan raya Mess AL yang merupakan jalan alternatif penghubung wilayah bekasi dan bogor. Tanah tersebut milik salah seorang mitra dalam membangun usaha ini.

C.      TARGET PELANGGAN
Target utama dari usaha yang saya jalankan adalah Komplek perumahan baru dan kavling-kavling yang mulai marak pembangunannya di sekitar lokasi usaha. Saya juga tidak menutup kemungkinan menyasar perkampungan yang mulai berkembang dalam mengenal teknologi melalui internet itu sendiri. Kami juga melayani perkantoran kecil juga sekolah yang membutuhkan koneksi internet cepat untuk kemajuan siswa dan juga perkembangan kantor-kantor kecil seperti koprasi.

D.     JENIS USAHA
Jenis usaha yang saya bangun ini atas dasar kemampuan yang saya miliki yaitu meliputi :
1. Membangun jaringan RT/RW NET.
2. Menerima  permintaan membangun jaringan internet baru untuk warnet, kantor dan sekolah.
3. Melayani maintenance jaringan internet, baik itu kontrak maupun lepas.
4. Memberi arahan bagi pelanggan yang melakukan konsultasi mengenai seluk beluk jaringan internet.
Target pencapaian saya sendiri adalah penambahan pelanggan tetap minimal 4 pelanggan dalam 1 minggu.

E.      PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK
Perangkat yang saya siapkan guna mendukung usaha yang saya dirikan itu sendiri adalah:
# Perangkat Keras
*Komputer server
*Radio pemancar signal(untuk di sisi tempat pusat)
*Radio penerima signal (untuk di sisi pelanggan)
*Kabel jaringan jenis UTP dan STP, berikut konektor RJ45, crampping dan kabel tester.
*Tiang Triangle sebagai menara untuk radio pemancar.
# Perangkat Lunak
*Windows 7 Ultimate
*RouterOS/Mikrotik

F.       MODAL DAN KEUNTUNGAN
Modal yang saya butuhkan untuk membangun usaha ini adalah sekitar
Rp. 20.000.000 Dengan rincian sebagai berikut:
1.      Tiang Triangle 6 stage x 800rb/stage                                    = Rp. 4.800.000
2.      Penangkal Petir                                                           = Rp.    900.000
3.      Radio Ubinity Bullet m5 HP                                        = Rp. 1.200.000
4.      Radio Ubinity Bullet m2 HP 3 radio x 650rb/radio    = Rp. 1.950.000
5.      Antena Sectoral Gazden 3 antena x 1.5jt/antena      = Rp. 4.500.000
6.      Radio TP-Link TP-AP45G 10 radio x 380rb/radio       = Rp. 3.800.000
7.      Kabel UTP Vascolink 400rb/dus/roll                           = Rp.    400.000
8.      Connector RJ45+Crampping                                       = Rp.    250.000
9.      Internet Dedicate Connection 10mb/s                       = Rp. 1.300.000
10.   Dana tak terduga                                                       = Rp.    700.000
Keuntungan yang saya perkirakan dari usaha ini sekitar Rp. 3-4.000.000, dengan asumsi sebagai berikut.
Biaya pemasangan awal sebesar 300rb/pelanggan
Biaya bulanan 200rb/pelanggan
Bulan pertama didapat dengan 10 klien yang berlangganan sebesar Rp 5.000.000 dipotong biaya ISP 1.300.000, listrik 200.000, dan pengembalian pinjaman 1.500.000. Keuntungan bersih 2.000.000.
Bulan berikutnya keuntungan didapat dari target pencapaian 10 pelanggan baru juga pelanggan lama yang setiap bulan bisa mencapai 2.000.000
Total keuntungan saya perkirakan sekitar 3-4.000.000/bulannya.

G.     PEMBAYARAN PIUTANG
Dengan ilustrasi peminjaman sebesar 20.000.000, dan tiap bulannya dicicil sebesar 1.500.000, pelunasan piutang dapat dilakukan dalam 15 bulan beserta bunga persenannya.

H.     PELELANGAN USAHA MACET
Kemungkinan suatu usaha dalam sebuah persaingan hanya dua, berkembang dan macet. Karena itu saya berspekulasi bila suatu saat usaha macet.
Saya akan melelang kepada calon pengusaha lain yang ingin meneruskan.
Atau bisa juga dengan menjual komponen-komponen usaha tadi, yang saya perkirakan cukup untung membayar piutang peminjaman modal awal tadi.

I.        PENUTUP

Demikian proposal yang saya buat, semoga bisa menjadi kenyataan untuk saya memiliki sebuah usaha sendiri dan juga ikut andil dalam membangun bangsa dan negara melalui teknologi informasi. Terimakasih.

Bapak Rustono sang Raja Tempe Indonesia di Jepang

on Rabu, 10 April 2013

Perjalanan dalam udara dingin musim gugur ke daerah pegunungan di Katsuragawa yang terletak sekitar 30 kilometer dari Kyoto adalah perjalanan yang menyajikan keindahan alam Jepang. Jalan menanjak berliku dihiasi pepohonan momiji yang daunnya mulai memerah cerah di sepanjang jalan. Kabut meliputi puncak-puncak gunung dan hutan pinus lalu berakhir di sebuah lembah hijau. Rumah tradisional Jepang beratap rumbia tebal masih tampak di sana-sini dengan tamannya yang khas seakan bersatu dengan alam. Itulah awal perjumpaan saya dengan Rustono (41), sang Raja Tempe, sebagaimana teman-teman Jepang menyebutnya.

Di kawasan desa yang indah inilah konotasi yang menyepelekan tempe, seperti sebutan bangsa tempe atau mental tempe, sirna. Dari sinilah tempe mulai dikenal dan merambah hampir ke seluruh Jepang. Kemasan seberat 200 gram dengan label Rusto’s Tempeh bergambar ilustrasi suasana kehidupan kampung di Jawa tersebar di berbagai toko swalayan di Jepang. Sebuah rumah tradisional Jepang, cagar budaya yang telah berusia dua abad, adalah tempat perjanjian saya bertemu dengan Rustono. Ketika kaki mulai melangkah memasuki gerbang kayu di halaman berpagar bambu, terdengar tiupan saksofon sopran yang mendendangkan lagu ”Going Home” dari Kenny G. Rupanya sang raja sedang asyik melantunkan lagu penuh kerinduan yang menghanyutkan itu dengan duduk santai di batu besar di tengah taman di bawah rindangnya pohon momiji, ditingkah suara gemercik sungai jernih yang membelah desa, ditemani sang istri di sampingnya.

Semangat dari kerinduan
”Kampung halaman di tanah kelahiran memang selalu mendatangkan rindu,” Rustono menjelaskan ketika ditanya tentang lagu favoritnya itu. ”Dan berdendang dengan tiupan saksofon adalah alunan suara jiwa paling dalam,” tambahnya.
Kerinduan akan tanah kelahiran di sebuah kota kecil Grobogan, nun jauh di pedalaman Jawa Tengah dengan hamparan sawah dan hutan jati, rupanya masih saja mengusik Rustono meskipun sudah 13 tahun dia menetap di Jepang.
Bagi Rustono yang alumnus Akademi Perhotelan Sahid (masuk tahun 1987), kerinduan tersebut bukanlah bernuansa sendu berlarut-larut, melainkan pembawa semangat menentukan keputusan jalan hidup.
Tahun 1997, setelah enam tahun bekerja di Hotel Sahid Yogyakarta, perubahan jalan hidup mulai menunjukkan arahnya. Ketika sebuah grup wisatawan Jepang berkunjung ke Yogya, seorang bidadari dari Negeri Matahari Terbit, Tsuruko Kuzumoto, yang tinggi semampai berkulit kuning langsat menambat hati Rustono. Dan rupanya dia tidak bertepuk sebelah tangan. Tahun itu juga berangkatlah Rustono menyusul ke Jepang dan mulai menempuh hidup barunya di Kyoto.
Berbagai pekerjaan pernah dia lakukan. Dari bekerja di perusahaan roti sampai ke perusahaan sayur-mayur. Di situ Rustono banyak memerhatikan etos kerja karyawan Jepang. Selain penuh tanggung jawab, mereka juga berupaya mencapai target dan ikut serta dalam menjaga kualitas produksi. Pun Pemerintah Jepang sangat teliti dengan secara periodik memeriksa kualitas produksi, meninjau perusahaan, sampai memerhatikan kebersihan ruangan, termasuk peralatan dan meja kerja.
Menurut pengamatan Rustono, makanan adalah kebutuhan paling pokok kehidupan manusia. Itu sebabnya mengapa segala bentuk makanan diproduksi di Jepang dan industrinya sangat maju. Terbetik dalam pikiran Rustono, kenapa tidak mencoba membuka usaha makanan yang belum ada di Jepang. Inspirasinya datang setelah mengenal nato, sebangsa makanan dari kedelai yang rasanya sangat khas untuk lidah Jepang.
Jadilah dia mencoba membuat tempe dengan sedikit pengetahuan yang pernah dia kenal. Selama empat bulan dia berkutat mencoba membuat tempe, dengan ragi dari Indonesia dan kedelai Jepang, tetapi selalu gagal. Hingga kemudian dengan menggunakan air dari sumber mata air di kediaman mertua, dia berhasil membuat tempe.

Perjalanan panjang

Jalan untuk mencapai keberhasilan usaha yang dia tempuh sangatlah panjang dan terjal. Meskipun berhasil dalam percobaan membuat tempe, dia belum yakin benar. Pastilah itu bukan hanya karena menggunakan air asli dari mata air langsung.

Setelah anak pertamanya, Noemi Kuzumoto, berusia tiga tahun, dengan izin istrinya Rustono kembali ke Indonesia selama tiga bulan untuk belajar membuat tempe kepada 60 perajin tempe di seluruh Jawa.
Beberapa perajin memang ada yang tidak sepenuhnya memberi rahasia pembuatan tempe, tetapi banyak hal yang bisa dia serap dari pengalaman para perajin tempe di Jawa Tengah. Misalnya, kenapa tempe bisa lebih terasa gurih, bagaimana hasilnya tempe yang dibungkus dengan daun bambu atau daun pisang, ataupun dengan plastik, dan bagaimana bisa menghasilkan fermentasi tempe dengan baik.
Yang kemudian tak kalah berat adalah memperoleh izin produksi di Jepang. Dia harus melalui penelitian dan tes di laboratorium, hingga harus memenuhi kesanggupan bertanggung jawab atas kualitas dan kandungan bahan produksi sesuai dengan yang tertera di kemasan bahwa kandungan gizi tempe kedelai setara dan kandungan gizi daging, termasuk mematuhi peraturan daur ulang kemasan.
Kendala cukup berat yang juga dapat dia lalui adalah soal menghadapi iklim alam di Jepang. Fermentasi tempe hanya bisa berhasil dalam cuaca kelembaban 60 persen hingga 90 persen, yang tentu saja tidak masalah di Indonesia. Di Jepang yang mempunyai empat musim, mempunyai kelembaban udara yang dibutuhkan tempe hanya pada musim panas. Tetapi, lewat penelitian kecil-kecilan dan telaten, hasilnya sangat besar. Dia bisa mengatur kelembaban pada segala musim di dalam ruangan produksi.
Peralatan produksi juga hasil inovasi Rustono sendiri. Alat pencuci kedelai dia modifikasi dari bekas mesin pencuci cumi-cumi yang dia dapat dari perusahaan perikanan. Begitu pula untuk pengemasan, dia datangkan mesin bikinan Bantul dan Surabaya.

The King of Tempe

Meskipun julukan ini hanya gurauan teman-teman sejawatnya, rasanya memang tak ada yang salah. Kini kapasitas produksi Rustono setiap lima hari bisa mencapai 16.000 bungkus tempe dengan kemasan 200 gram. Untuk mendukung produksi, dia mengadakan kontrak kerja sama dengan petani kedelai di Nagahama, kawasan Shiga.

Memang usahanya berawal dari skala kecil dengan pemasaran dari pintu ke pintu. Rumah produksi dia bangun sendiri tanpa tukang bangunan dan tanpa pemikiran arsitektural, tetapi hanya dengan intuisi yang mirip intuisi seniman. Dan dari usaha rumahan itu sekarang Rustono mencapai taraf pembangunan pabrik tempe di kawasan pinggir hutan yang bermata air, di atas lahan 1.000 meter persegi.

Penghargaan

Di Jepang sudah banyak buku mengupas tentang tempe. Di antaranya yang terkenal adalah The Book of Tempeh, tulisan William Shurtleft dan Akiko Aoujaga. Buku besar ini lengkap dengan uraian dan ilustrasi menarik tentang pembuatan dan manfaat tempe dengan latar belakang budaya Indonesia, terutama Jawa.

Ada juga buku terbitan Asosiasi Tempe di Jepang yang dikelola para profesor dan ahli gizi. Asosiasi ini mengadakan penelitian dan setiap tahun mengadakan seminar tentang tempe. Salah satu kajiannya adalah kandungan gizi tempe tak kalah dari daging sapi.

Mereka memperkenalkan tempe dengan semboyan ”Makanan enak belum tentu menyehatkan, makanan tidak enak bisa menyehatkan. Tetapi, makanan enak dan menyehatkan adalah tempe!” Terberitakan pula sebuah perusahaan kosmetik memproduksi bahan kecantikan dengan jamur hasil fermentasi tempe ke dalam kapsul yang konon bisa menghaluskan kulit.

Soal hak paten yang pernah jadi pergunjingan di negara kita bahwa tempe diklaim Jepang, Rustono menjelaskan, ”Ah, itu kesalahpahaman. Bagaimana kita mematenkan tempe yang semua orang sampai di Amerika pun tahu tempe adalah makanan asli Indonesia. Apakah Jepang juga akan mematenkan sashimi atau sushi? Mereka hanya mematenkan olahan burgernya, bukan tempenya.”

Beliau gak memakai karyawan tetapi usaha produksi tempenya dikerjakan bersama keluarganya


Sedang Packing Tempe


Tempe hasil olahan pabrik pak rustono tahan sampai 6 bulan

Labeling

Menjelaskan pentingnya PH Air

Bersama rombongan KJRI

Di lokasi perluasan lahan calon Pabrik Tempe

Berfoto bersama Enison sinaro (Sutradara)

Masih menyempatkan waktu untuk bermain musik

Bermain Snowboarding



Wawasan Nusantara Memperkokoh Ketahanan Nasional dalam Pembangunan Menghadapi Era Globalisasi

on Rabu, 06 Juni 2012

Latar Belakang Masalah      
Suatu bangsa yang telah menegara mempunyai cita-cita yang luhur dilandasi falsafah hidup bangsa dan ideologinya. Dalam upaya mencapai tujuan nasional, setiap bangsa melakukan  kegiatan pembangunan disegala bidang dengan berpedoman kepada wawasan nusantara yang memandang negara dan bangsanya sebagai satu kesatuan yang utuh.   
Pemerintah dan rakyat memerlukan suatu konsepsi berupa wawasan nasional untuk menyelengarakan kehidupannya. Wawasan ini dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jadi diri bangsa
Dalam melakukan pembangunan, secara langsung maupun tidak langsung selalu akan menghadapi tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, untuk itu suatu bangsa perlu memiliki ketahanan, daya tahan, keuletan, dan ketangguhan guna menghadapi tantangan di era globalisasi seperti saat ini sehingga program pembangunan nasional dapat dilaksanakan dalam mencapai tujuan nasional.                                                                                                                         
Disamping itu kita harus dapat mengaktualisasikan diri dari perwujudan wawasan nusantara dari berbagai aspek diantaranya:
Aspek Ideologi 
Aspek Politik
Aspek Ekonomi 
Aspek Sosial Budaya 
 Aspek Pertahanan Keamanan.
Aktualisasi Perwujudan Wawasan Nusantara
Aspek  Ideologi
Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu idea dan logia. Idea berasal dari idein yang berarti melihat. Idea juga diartikan sesuatu yang ada di dalam pikiran sebagai hasil perumusan sesuatu pemikiran atau rencana. Kata logia mengandung makna ilmu pengetahuan atau teori, sedang kata logis berasal dari kata logos dari kata legein yaitu berbicara.
Istilah ideologi sendiri pertama kali dilontarkan oleh Antoine Destutt de Tracy (1754 - 1836), ketika bergejolaknya Revolusi Prancis untuk mendefinisikan sains tentang ide. Jadi dapat disimpulkan secara bahasa, ideologi adalah pengucapan atau pengutaraan terhadap sesuatu yang terumus di dalam pikiran.
Menurut saya, ada dua jenis aspek ideologi yang kita kenal saat ini yaitu Ideologi Dunia dan Ideologi Pancasila
A.   Ideologi Dunia
Liberalisme
Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Aliran pemikiran ini mengajarkan bahwa negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua individu dalam masyarakat itu (kontrak sosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak ia lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun termasuk penguasa kecuali atas persetujuan yang bersangkutan. Paham Liberalisme mempunyai dasar-dasar kebabasan dan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak, yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan hidup di tengah-tengah kekayaan materil yang melimpah dan dicapai dengan bebas.     
Komunisme
Aliran pikiran golongan (class theory) yang diajarkan oleh Karl Marx, Engels dan Lenin pada mulanya merupakan kritik Kark Marx atas kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada awal revolusi industri. Aliran pemikiran ini beranggapan bahwa negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan ekonomi kuat menindas ekonomi lemah.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (kaum buruh). Karena itu Marx menganjurkan agar kaum buruh mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari golongan kaya kapitalis dan borjuis agar kaum buruh dapat ganti berkuasa dan mengatur negara. Sesuai dengan aliran pikiran yang melandasi komunisme.
Faham Agama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
B.   Ideologi Pancasila 
Ideologi Pancasila merupakan dasar negara yang mengakui dan mengagungkan keberadaan agama dalam pemerintahan. Sehingga kita sebagai warga negara Indonesia tidak perlu meragukan konsistensi atas Ideologi Pancasila terhadap agama. Tidak perlu berusaha mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi berbasis agama dengan alasan bahwa ideologi Pancasila bukan ideologi beragama. Ideologi Pancasila adalah ideologi beragama.
Pancasila dijadikan ideologi dikarenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan bernegara. Selain itu, Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara moderen yang disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia kemudian nilai kandungan Pancasila dilestarikan dari generasi ke generasi.
Pancasila pertama kali dikumandangkan oleh Soekarno pada saat berlangsungnya sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUPKI). Pancasila yang merupakan "way of life" bangsa Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius, bukan saja orang enggan bicara tentang Pancasila, tetapi justru nilai-nilai yang terkandung didalamnya nyaris tidak lagi dihayati dan diamalkan. Mungkin hal ini adalah akibat dan sikap traumatis dari pengalaman masa lalu, atau dapat pula karena terlahir generasi baru yang telah menganggap bahwa Pancasila sudah tidak bermakna lagi.
Distorsi pemahaman dan implementasi yang terjadi saat ini, dapat kita amati fenomenanya antara
lain :
Terjadinya kemerosotan (dekadensi) moral, watak, mental dan perilaku/ etika hidup bermasyarakat dan berbangsa terutama pada generasi muda.
Gaya hidup yang Hedonistik, materialistik konsumtif dan cenderung melahirkan sifat ketamakan atau keserakahan, serta mengarah pada sifat dan sikap individualistik.
Timbulnya gejala politik yang berorientasi kepada kekuatan, kekuasaan dan kekerasan, sehingga hukum sulit ditegakkan.
Persepsi yang dangkal, wawasan yang sempit, beda pendapat yang berujung bermusuhan, anti terhadap kritik serta sulit menerima perubahan yang pada akhirnya cenderung anarkhis.
Birokrasi pemerintahan terlihat semakin arogan berlebihan, cenderung KKN dan sukar menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat. Pemberan-tasan korupsi yang berakar pada birokrasi ini yang terasakan amat sulit karena telah membudaya.
Aspek Politik
            Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional.
            A. Pengertian Politik Secara Umum
Politik secara umum berasal dari kata politik yang mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) dan atau politik yang berarti kebijaksanaan. Di Indonesia, kita tidak memisahkan politik dari policik. Hubungan ini tercermin pada pemerintahan negara yang berfungsi sebagai penentu kebijaksanaan dan ingin mewujudkan aspirasi semi tuntutan masyarakat. Karena itu, kebijaksanaan pemerintahan negana tersebut harus serasi dan selaras dengan keinginan dan aspirasi masyarakat.
B.  Politik di Indonesia
Politik di Indonesia, yang harus dilihat dalam konteks Ketahanan Nasional, meliputi dua bagian utama, yairu Politik dalam negeri dan Politik luar negeri.
1.    Politik Dalam Negeri
Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirsi, dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem.
Unsur - unsurnya terdiri dari struktur politik, proses politik, budaya politik, komunikasi politik, dan partisipasi politik.
Ø Struktur Politik merupakan wadah penyaluran kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah pengkaderan pimpinan nasional.
Ø Proses Politik merupakan suatu rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang puncaknya terselenggara dalam Pemilu.
Ø Budaya Politik merupakan pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang dilaksanakan secara dasar dan rasional melalui pendidikan politik maupun kegiatan politik yang sesuai dengan disiplin nasional.
Ø Komunikasi Politik merupakan suatu hubungan timbal balik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dimanan rakyat merupakan sumber aspirasi dan sumber pimpinan nasional.
2.  Politik Luar Negeri
Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepantingan nasional dalam pergaulan antarbangsa. Politik luar negeri Indonesia yang berlandaskan pada Pembukaan UUD 1945 melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial, serta anti penjajahan karena tidak sesuai dcngan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Ø Sebagai Bagian Integral dari Strategi Nasional
Politik luar negeri merupakan proyeksi kepentingan nasional dalam kehidupan antar bangsa. Dijiwai oleh falsafah negara Pancasila se bagai tuntutan moral dan etika, politik luar negeri Indonesia di tujukan pada kepentingan nasional terutama pembangunan nasional. Dengan demikian, politik luar negeri merupakan bagian integral dari strategi nasional dan secara keseluruhan merupakan salah satu sarana pencapaian tujuan nasional.
Ø Garis Politik Luar Negeri
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Pengertian bebas adalah bahwa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Sedangkan pengertian aktif  merupakan peran Indonesia dalam percaturan internasional tidak bersifat reaktif dan lndonesia tidak menjadi obyek percaturan internasional.
Aspek Ekonomi
            Dalam halnya berkaitan dengan ketahanan perekonomian bangsa, maka dapat dijabarkan pengertian tentang aspek ekonomi sebagai berikut :
1.      Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat meliputi :.produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa                                                        
2.      Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya
sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.Perekonomian Indonesia tercantum dalam UUD 1945 Pasal 33.
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa.
Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai hal yaitu antara lain :
a)      Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemaknmuran dan kesejahtaeraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
b)      Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight liberalism, etatisme dan monopolistis.
c)      Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keterpaduan antar sektor pertanian, industri serta jasa.
d)     Pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
e)      Pemerataan pembangunan dan pemanfaataan hasil-hasilnya senantiasa memperhatikan dengan cita-cita  keadilan sosial.
f)       Kemampuan bersaing dalam segala hal yang berhubungan dengan ekonomi.                                                   .                    
Aspek Sosial dan Budaya
A.    Perubahan Aspek Sosial dan Budaya Terhadap Perkembangan Masyarakat.
Kebudayaan merupakan suatu sistem. Artinya, bagian-bagian dari kebudh itu saling berkaitan satu dengan lainnya. Perubahan satu unsur kebudayaan akan mempengaruhi unsur-unsur yang lainnya. Hal ini bisa kita lihat contohnya ketika program listrik masuk desa mula-mula dijalankan. Masuknya listrik ke pedesaan yang sebelumnya tidak ada listrik, membawa perubahan besar dalam kehidupan penduduk desa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani atau pengrajin tradisional. Dari kenyataan ini, perubahan-perubahan lainnya akan semakin terbuka dan berlangsung secara beruntun. Menurut Gillin dan Koenig, perubahan kebudayaan disebabkan oleh beberapa faktor internal maupun eksternal sebagai berikut : 
1)    Faktor Internal
Ø  Adanya kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai yang berlaku di masyarakat.
Ø  Adanya individu yang menyimpang dari sistem sosial yang berlaku. Apabila hal ini dibiarkan, maka akan diikuti oleh individu-individu lainnya sehingga mendorong perubahan.
Ø  Adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk. Pertumbuhan penduduk akan menyebabkan terjadinya perubahan unsur penduduk lainnya, seperti rasio jenis kelamin dan beban tanggungan hidup. Banyaknya pendatang dari etnis dan budaya lain juga akan merubah struktur sosial karena penduduk menjadi lebih heterogen. 
2)    Faktor Eksternal
Ø  Bencana alam antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, atau tsunami. Bencana alam dapat menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan fisik sehingga menuntut manusia melakukan adaptasi terhadap lingkungan yang telah berubah tersebut. Biasanya untuk bertahan ataupun mengalami suatu bencana alam, manusia terkadang terlupa atau mungkin terpaksa melanggar nilai-nilai dan norma sosial yang telah ada. Hal ini dilakukan semata-mata untuk tetap bertahan dalam menghadapi perubahan lingkungan akibat bencana alam tersebut.
Ø  Peperangan selalu berdampak pada tingginya angka kematian, rusaknya berbagai sarana dan prasarana kebutuhan hidup sehari-hari, terjadinya kekacauan ekonomi dan sosial, serta tergoncangnya mental penduduk sehingga merasa frustasi dan tidak berdaya. Dalam kenyataan yang lebih memprihatinkan, peperangan seringkali diakhiri dengan penaklukan yang diikuti pemaksaan ideologi dan kebudayaan oleh pihak atau negara yang menang. Semua ini akan mengubah kehidupan masyarakat dan kebudayaannya.
Ø  Kontak dengan masyarakat lain yang berbeda kebudayaannya. Kontak dapat terjadi antar etnis di dalam suatu kawasan atau yang berasal dari tempat yang berjauhan. Interaksi antara orang atau kelompok yang berbeda etnis dan kebudayaan yang tinggi akan memperluas pengetahuan dan wawasan tentang budaya masing-masing, sehingga dapat menimbulkan sikap toleransi dan penyesuaian diri terhadap budaya lain tersebut. Sikap toleransi dan penyesuaian diri ini pada akhirnya akan mendorong terjadinya perubahan kebudayaan. 
B.     Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses Perubahan Aspek Sosial dan Budaya Dalam Masyarakat
Perubahan sosial dan budaya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan terdiri dari faktor yang mendorong dan faktor yang menghambat terjadinya perubahan sosial budaya seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam maupun dari luar masyarakat. Berikut diuraikan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial budaya. Diantara berbagai faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial budaya :
1.Kontak dengan kebudayaan lain
2.Sistem pendidikan formal yang maju.
3.Toleransi.
4.Sistem stratifikasi terbuka.
5.Penduduk yang heterogen.
6.Ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan.
7.Orientasi ke masa depan.
8.Pandangan bahwa manusia harus senantiasa berusaha  untuk memperbaiki hidupnya.
Aspek Pertahanan Keamanan
            Pertahanan Keamanan di Indonesia merupakan kesemestaan daya upaya seluruh rakyat
Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.
            Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:
Menegakkan HAM
Demokrasi
Penegakan hukum
Lingkungan hidup
Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi, yang terbagi menjadi sebagai berikut :
1.       Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan rakyat.
2.       Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS
3.      Komponen pendukung sumber daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang.
Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan.
1.   Pokok-pokok Pengetahuan Pertahanan dan Keamanan.
2.   Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia.
3.   Postur Kekuatan Pertahanan Dan Keamanan.
4.   Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan.
Ketahanan Pertahanan dan Keamanan yang diinginkan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat.
5.   Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia.
Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan Ketahanan Nasional yang mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya. dan pertahanan keamanan.
B.     Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan
1.   Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara
2.   Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan
3.   Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan dimanfaatkan untuk menjamin pertahanan dan stabilitas keamanan
4.   Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan
5.   Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat mungkin harus dihasilkan oleh industri dalam negeri, pengadaan dari luar negeri dilakukan karena terpaksa dimana indutri dalam negeri masih terbatas kemampuannya.
Dengan demikian, Ketahanan Pertahanan dan Keamanan yang diinginkan adalah kondisi daya tangkal bangsa dilandasi oleh kesadaran bela Negara seluruh rakyat dan mengandung kemampuan memelihara stabilitas Pertahanan dan Keamanan.
KESIMPULAN & SARAN
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Dalam aspek budaya kehidupan bermasyarakat terdiri atas sejumlah besar “lingkar masyarakat” yang berada di seluruh pelosok Tanah Air. Kesadaran itu berlandaskan kehidupan warga yang melekat pada lingkungan terdekat: suku, agama, adat, daerah. Kesadaran ‘berwarga masyarakat’ mencakup kehidupan bersuku, beragama, berbahasa, berdaerah dan beradat yang berbeda-beda.
Pegangan hidup warga-masyarakat diwariskan oleh lingkungan sekelilingnya yang paling akrab: keluarga, puak, adat, bahasa ibu, agama. Ketaatan pada kehidupan berwarga masyarakat umumnya terbentuk atas dasar keterikatan batin yang diciptakan oleh lingkungan budaya yang terdekat. Sedangkan kesadaran bermasyarakat Indonesia mencakup pandangan hidup yang lebih luas daripada sekedar kesadaran berwarga lingkarannya yang terdekat, sekalipun setiap orang menilai penting lingkungan suku, adat, bahasa, ras dan agama darimana ia berasal. Kehidupan bermasyarakat adalah lingkar pertama dari perluasan jatidiri orang seorang dalam menuju kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jadi, marilah kita sadarkan diri kita masing – masing untuk membangun Indonesia yang kita cintai menjadi negara yang bermartabat dan memiliki moral yang baik di hadapan negara lain. Serta sudah saatnya kita sebagai rakyat Indonesia sadar untuk mematuhi semua peraturan – peraturan yang diberlakukan di mana saja. Karena majunya sebuah bangsa dan negara tergantung oleh rakyatnya masing – masing.